Mitra statistik adalah mitra utama BPS dalam pengumpulan data yang berkualitas. Untuk lebih memahami karakter petugas, BPS Kabupaten Mamuju melakukan test psikotest kepada seluruh calon petugas SUSENAS.
Psikotest kepada calon petugas lapangan mungkin belum menjadi hal lazim di BPS. Namun dalam perjalanan kepemimpinan Ibu Tina Wahyufitri, S.Si.,M.Si. di BPS provinsi Sulawesi Barat, beliau melakukan terobosan untuk mengadakan psikotest bagi setiap mitra SUSENAS BPS sebelum turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Dengan di dampingi bapak Achmad Nasir, S.Si., M.Si. beliau memantau langsung pelaksanaan psikotest.
Seperti disampaikan Analis SDM BPS Provinsi Sulawesi Barat yang juga berlatar belakang psikolog Eva Risvani, tujuan dari pelaksanaan psikotest adalah untuk melihat kecerdasan dari mitra sekaligus memberikan gambaran karakternya ketika di bawah tekanan kerja.
Kecerdasan disini lebih kepada bagaimana mitra kita memaknai instruksi yang di berikan. Hal berikut adalah sikap kerja dari mitra, jadi kita bisa mengukur kemampuan mitra untuk menjawab setiap permasalahan yang mungkin timbul di lapangan saat pengumpulan data.
Daya tahan terhadap tekanan kerja adalah mengenai emosional petugas pada tenggat waktu yang terbatas. Melalui psikotest ini di harapkan mitra dapat mengontrol emosinya ketika sedang berhadapan dengan responden yang tentunya memiliki keberagaman sikap dan perilaku.
Akhirnya melalui psikotest ini kita dapat melihat kemampuan mitra dalam berkomunikasi yang baik.
“Communication must be done”, suka atau tidak kemampuan dalam berkomunikasi adalah hal wajib dikuasai oleh mitra dalam melaksanakan tugasnya.
Di lain sisi dalam memberikan bahan pelatihan, bapak ibu instruktur dan organik BPS juga bisa mengetahui kepribadian dari mitra-mitra yang sedang di latih atau ketika bekerja. Sehingga instruktur selain mengajarkan metode pencacahan juga dapat mengajarkan cara berkomunikasi yang baik dengan responden, dan sekiranya muncul permasalahan mitra dapat menyelesaikan dengan baik, serta bagaimana sebaiknya mitra kita dapat mengontrol emosinya menghadapi keberagaman responden.
