Tanggal Rilis | : | 2 Mei 2016 |
Ukuran File | : | 0.54 MB |
Abstraksi
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada April 2016sebesar 0,39 persen, yang secara umum dipicu oleh turunnya indeks harga dua kelompok pengeluaran, yaitu indeks hargakelompok pengeluaran bahan makanan turun sebesar 0,81 persen dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi turun sebesar 1,71 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan, dimana indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat sebesar 0,56 persen, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,08 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,25 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,51 persen, dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar0,29 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di enam provinsi di Indonesia, tertinggi di Papua sebesar 0,34 persen dan terendah di Kalimantan Timur sebesar 0,01 persen. Sementara itu, 27 provinsi mengalami deflasi perdesaan, tertinggi di Jambi sebesar 1,40 persen dan terendah di Banten sebesar 0,16 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke-17 dari 27 provinsi yang mengalamideflasi.
Untuk skala nasional, NTP bulan April 2016 sebesar 101,22; turun sebesar 0,10 persen dibandingkan bulan Maret 2016, dan mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,50 persen.
Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten MamujuJl. Trans Sulawesi Lingkungan Timbu Kelurahan Mamunyu Kecamatan Mamuju Sulawesi Barat 91511Telp. : - Mailbox : bps7604@bps.go.id Homepage : http://mamujukab.bps.go.id
Tentang Kami