Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh
turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan,
minuman dan tembakau 1,96 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,13
persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah
tangga 0,05 persen; dan kelompok kesehatan 0,96 persen. Sedangkan
kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen; kelompok transportasi
0,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen;
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,38 persen; kelompok penyediaan
makanan dan minuman/restoran 0,16 persen; dan kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya 0,16 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada September 2021 di Mamuju
mencatatkan terjadinya inflasi 3,09 persen dan tingkat perubahan indeks
tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) menunjukkan
adanya inflasi 3,14 persen.
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan
September 2021, menunjukkan bahwa 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,60
persen dan terendah di Surakarta sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi
tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90 persen dan terendah di Palu
sebesar 0,01 persen.