Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mamuju telah melaksanakan pelatihan untuk petugas Survei Industri Pengolahan, Pertambangan, Energi, dan Konstruksi (PEK) Tahun 2025 pada Kamis, 13 Maret 2025 yang bertempat di Aula BPS Kabupaten Mamuju. Pelatihan ini diikuti oleh 22 peserta dengan 2 orang di antaranya adalah instruktur daerah (inda). Kegiatan ini merupakan bagian dari tahap persiapan yang bertujuan untuk memastikan para petugas memiliki pemahaman yang baik terkait metodologi, prosedur, serta teknis pelaksanaan survei sebelum melaksanakan pendataan lapangan.
Dalam membuka kegiatan pelatihan ini, Sarifuddin selaku Kepala BPS Kabupaten Mamuju menyampaikan bahwa pelatihan IPEK 2025 ini merupakan langkah awal dalam memastikan setiap petugas dapat melaksanakan pendataan dengan optimal guna menghasilkan data berkualitas untuk mendukung berbagai analisis dan perencanaan pembangunan baik tingkat nasional maupun daerah. Beliau juga menekankan pentingnya bagi petugas untuk melaksanakan pendataan lapangan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, guna memastikan terjaganya kualitas data.
Survei Industri Pengolahan dan PEK mencakup berbagai survei triwulanan dan tahunan yang berfokus pada sektor industri pengolahan, pertambangan, energi, serta konstruksi. Data yang dihasilkan dari survei ini memainkan peran penting dalam menyediakan informasi terkait indikator produksi, tenaga kerja, dan pendapatan perusahaan pada sektor terkait. Keakuratan data yang dikumpulkan akan menjadi dasar yang kuat dalam penyusunan kebijakan yang tepat sasaran berdasarkan realita kondisi ekonomi di Kabupaten Mamuju.
Sejak Jumat, 14 Maret 2025, petugas pendataan lapangan telah mulai melaksanakan tugasnya untuk melakukan kegiatan listing/pendaftaran bangunan sensus dan Usaha pada Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I Tahun 2025. Mari bersama kita dukung kegiatan pencacahan Survei Pengolahan dan PEK Tahun 2025 ini, pastikan memberikan informasi yang akurat karena partisipasi Anda akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
